Antara selera dan takdir
Juli 30, 2019Sampai saat ketika mereka mngucap “SAH”.
Aku masih belum mengerti alasan apa yang membuat kau memilih aku untuk menemani hidupmu ketika membuka mata dipagi hari dan berselimut dimalam hari
dan aku juga bertanya-tanya alasan apa yang membuat aku memilihmu.
Karena… bukannya mau sombong. Tapi kau sama sekali bukan seleraku. Seleraku itu laki-laki biasa, tapi tuhan mengirimkan laki-laki luar biasa sepertimu.
(tertawa kecil)
Percayalah teman-teman…
Karena ini bukan perkara selera. Tapi perkara takdir…
Aku bisa memilih seperti apa seleraku, tapi aku tak bisa memilih takdir seperti apa yang Allah pilihkan untukku
Dan pada akhirnya,
Takdirlah yang mengalahkan selera duniawi ku...
0 komentar