UNTUK AKU DAN KAMU YANG GALAU SOAL JODOH

Mei 10, 2020

Setelah dihitung-hitung. Ternyata 
september tahun ini aku berusia 22 tahun. Aku kira tahun ini aku berusia 21 ternyata salah. Ketika aku sadar hal itu aku langsung parno! Beberapa pertanyaan langsung muncul dikepalaku dan berhasil membuat ku insomnia beberapa hari sampai sekarang.

Pertanyaannya tu seperti ini:

Aku udah mau 22. Kapan Allah kirim jodohku nih? Masak aku nikah umur 24, atau 25 atau 30 atau 32, 35?!.”

Keburu dajjal keluar ntar.

“Udah tua ternyata aku. Hal apa saja  yang sudah aku hasilkan?”

“Target nikahku umur 21. Dan itu hampir lewat. Jadi kapan nih? Minta dinikahi sama siapa? Pacar?”

Boro-boro pacar, gebetan aja kagak punya.

Kira-kira seputar itu lah pertanyaan yang muncul. Padahal cita-citaku nikah muda. Biar nanti pas anaknya udah besar akunya ngga tuek amat. Biar nanti dikira adik-kakak gitu. Hehe

Tapi lamaaaaa sekali aku berfikir. Banyak kok yang nikah muda terus menyesal ujungnya cerai. Banyak juga yang nikah diusia terlanjur matang, anaknya banyak dan dia bahagia. 

Dan... jangan lupakan khodijah harus menjanda dulu baru bertemu nabi, cinta sejatinya. 

Sematang apapun target yang kita buat dalam menikah, tak ada satupun yang bisa prediksi takdir Allah.

Mendapatkan cemooh, ledekan, dibilang ngga laku dan segala macam kalimat buruk yang orang lontarkan. Pernah bahkan sering aku dapatkan.

Lalu kenapa kalau masih jomblo? Kenapa kalau belum menikah? Kenapa memangnya kalau menikah diusia matang atau terlalu matang?

Sejatinya kita manusia. Hanya seorang hamba. Tak layak mempertanyakan sesuatu yang telah Allah tetapkan. Apalagi jika itu menyangkut pribadi orang lain. Kita tak berhak.

Aku berkali-kali merapalkan bahwa Allah tau kapan aku siap menjadi seorang istri, seorang ibu, seorang ipar, seorang menantu. Aku terus berfikir baik bahwa yang terbaik hanya Allah yang tahu.
Meski aku ngga munafik sih, sering aku merasa tak layak untuk itu semua hanya karena perkataan buruk orang lain tentang aku. 

Mikirin jodoh, risaukan jodoh. Apa kabar ibadah? Ibadahku masih buat malu. Ibadah apa yang aku banggakan di hadapan Allah nanti? 

Jadi pesannya buat aku dan kalian semua yang sedang membaca. Yang harus kita pegang Cuma satu, janji Allah. Tak akan pernah dusta. Dan kita harus percaya bahwa apapun yang terjadi, adalah yang terbaik bagi Allah.
Kalau belum diberi jodoh, sabar. Udah diberi jodoh tapi belum diberi anak, sabar.

 Terkadang merasa kesal mendengar kalimat sabar, tapi sekali lagi... tunggu janji Allah dengan sabar. 

Jangan berangan mendapat jodoh yang ideal, ayo kita sama-sama menjadi sosok yang ideal. Banyak baca buku seputar pernikahan, atau tentang parenting. 

Membangun rumah tangga bukan seperti menggoreng tahu bulat, dadakan. 
Tapi butuh persiapan yang matang. Kita dalami ilmu seputar pernikahan, cari tahu.

 Perempuan umumnya mementingkan perasaan dari logika. Tapi soal jodoh tak melulu soal perasaan. Pakai logika juga. Karena menikah adalah ibadah seumur hidup. Fikirkan baik-baik. Jangan menikah karena jadi korban bucin. Wkwkwk.

You Might Also Like

0 komentar

Popular Posts

Like us on Facebook

https://www.facebook.com/taramkhan.khan.1

Flickr Images